Jumat, 19 April 2013
Dewi Limaran dan Joko Lintang (Kisah Daerahku ^^)
Jumat, 12 April 2013
Lidah & Hati
suatu hari Lukman, seorang khadim, dipanggil majikannya. dia diminta untuk menyembelih seekor domba. cekatan dia memenuhi permintaan sang majikan. ketika dia melaporkan telah menyembelih domba, sang majikan memintanya mengambil dua bagian daging yang paling enak. bergegas Lukman membawakan hati dan lidah domba untuk sang majikan.
majikan bertanya, adakah yang lebih enak ketimbang lidah dan hati ini? Lukman menjawab, tidak ada.
keesokan harinya, sang majikan kembali meminta Lukman untuk menyembelih seekor domba, dan memintanya membuang bagian daging yang paling tidak enak. Lukman segera membuang lidah dan hati domba yang baru saja disembelihnya.
sang majikan tertegun aneh melihatnya, dia tidak tahan dan bertanya; "kemarin aku memintamu membawakan daging yang paling enak, engkau membawakan lidah dan hati. hari ini aku memintamu membuang bagian daging yang paling tidak enak, engkau juga membuang lidah dan hati. apa alasanmu?"
dengan santunnya Lukman menjawab; "Tuan, tidak ada daging yang paling enak dan paling baik selain lidah dan hati, tentu jika keduanya baik. tapi..kalau keduanya tidak baik, tidak ada daging yang paling tidak enak selain lidah dan hati"
:')
*penggalan kisah dalam 'Surat Dahlan'
Rabu, 10 April 2013
"Mburu Uceng Kelangan Deleg"
Sekalimat diatas (setelah tahu maksudnya, hehe) mengingatkanku pada sebuah cerita yang sore kemarin aku bagi pada anakku. sebuah cerita tentang Monyet ^^
alkisah, suatu sore seekor monyet merasa sangat lapar setelah seharian penuh bergelayutan dari pohon ke pohon, mengitari hutan, tapi tidak juga menemukan makanan. sang monyet yang lunglai memutuskan bergerak menuju perbatasan hutan, menuju perkampungan yang ada di dekat hutan..
sesampai di rumah penduduk, si monyet menemukan kacang polong di kebun halaman belakang. karena khawatir ketahuan, si monyet buru-buru mengambil kacang polongnya, dan bergegas meninggalkan kebun. saking terburu-burunya dia, sebutir kacang polong jatuh di rerumputan. si monyet menimbang-nimbang, membiarkan sebutir kacang yang jatuh, atau mencari dan menemukannya kembali. otaknya bekerja sangat keras, dia berfikir sangat susah menemukan makanan akhir-akhir ini. maka dia memutuskan untuk menemukan sebutir kacang yang terjatuh tadi. dia letakkan kacang polong diatas tanah, dan berbalik perlahan menyibak rerumputan yang lebat dan tinggi. si monyet enggan menyerah, dan mencari lebih teliti. tak jauh di belakangnya seekor induk ayam datang berpesta, segenggam kacang polong yang diletakkan si monyet di atas tanah, ludes dipatokinya.
sementara kesabaran monyet berujung manis, sebutir kacang polong dia temukan, bahagia sangat dia, berhati hati sebutir kacang itu dia letakkan di tangan, dan berbalik menuju tempat segenggam kacang polong yang ia letakkan tadi. sayang sekali, kacang-kacang itu sudah ludes, yang tersisa hanya serpih kecil dan bekas cakaran ayam.
si monyet menyesal telah memilih mencari yang hilang dan mengabaikan yang ada di genggaman. ^^