Sabtu, 03 November 2012

‎-bondo, loro, pati (kekayaan, sakit, ajal)-

Pagi ini bercakap dengan bapak Sopir Angkot, beliau bercerita banyak, tentang aturan hidup orang Jawa dalam penentuan hari tanggal (dalam melakukan apapun) sampai aturan perjodohan. 
Juga tentang “bondo, loro, pati”, kata beliau; orang hidup, dari kecil disekolahkan, diberi banyak pelajaran, salah satu tujuannya untuk mencari kekayaan (baik kekayaan materi maupun yang immateri). 
Dalam pencarian kekayaan itu, tentu kita akan merasakan loro (sakit), maka kekayaan materilah yang dipakai untuk berobat, maka kekayaan immaterilah yang digunakan untuk menyembuhkan. 
Sampai pati (ajal) yang merupakan kepastian bagi yang hidup itu datang, tidak bisa lagi ditawar, semua harus ditinggalkan. 
‘Leres mboten, Mbak?’, tanyanya. 
Aku tersenyum, ‘terimakasih kuliah paginya, Pak’, sahutku. 
Beliau tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar